adik, hari ini hujan
selaksa langit jadi abu-abu
tidak ada yang menarik memang
hanya gumulan awan gelap yang berenang lambat diriakan langit lantas berubah jadi partikel-partikel air
ya... tapi aku selalu menyukainya.
sayangnya, hujan kali ini berbeda, ada yang berubah disini, di dalam pikiranku
hujan kali ini hilang maknanya, berganti sebuah tanya yang entah dimana akan kutemukan jawabnya
adik, hidup itu pilihan. benarkah?
lantas bagaimana dengan aku?
suara dan tawamu
aku belum (atau bahkan mungkin tidak akan pernah) bisa MEMILIH yang mana diantara keduanya, yang paling ingin aku dengar
adik, hidup itu pilihan. benarkah?
lalu bagaimana dengan aku?
senyum dan matamu
sampai detik ini bergulir, aku juga tidak bisa MEMILIH mana diantara keduanya, yang lebih aku sukai
adik, hidup itu pilihan. benarkah?
lantas bagaimana dengan aku, ?
boleh aku memilih membencimu?
hidup itu pilihan?
jika benar, sungguh... aku tidak akan memilihmu
sungguh, aku tidak akan memilih menaruh hati pada orang yang bahkan tidak mengulurkan satu tanganpun untuk menyambutnya
dik, hujannya berakhir
dan pertanyaan-pertanyaanku
biar anak-anak angin yang membawanya serta
mungkin hanya akan sia-sia, terselip diantara pucuk-pucuk dedaunan atau menguap bersama udara
kecuali jika adik mau menuliskan jawabannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar